Pemodelan diet dengan susu anak-anak meningkatkan asupan nutrisi

16 min read / / Frontier in Nutrition 2023 doi:10.3389/fnut.2023.1169904 Issues / Diana Sunardi, Yulianti Wibowo, Tsz Ning Mak and Dantong Wang Volumes
Pertumbuhan & Perkembangan Nutrisi & Penanganan Penyakit Nutrisi, Kesehatan dan Kebugaran
growth
Abstrak:
Latar Belakang

Anak-anak Indonesia di bawah usia lima tahun memiliki prevalensi kekurangan zat gizi mikro yang tinggi. Meningkatkan praktik pemberian makanan pada anak-anak kecil dapat menjadi solusi. Meningkatkan konsumsi produk susu yang sesuai dapat membantu mengurangi kekurangan zat gizi. 

Tujuan:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kekurangan zat gizi pada anak-anak Indonesia dan mengevaluasi potensi perbaikan menggunakan analisis pemodelan diet. Data dari anak-anak berusia 1-5 tahun dari Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia tahun 2014 digunakan dalam analisis ini (n = 11.020). Pemodelan diet dilakukan dalam dua skenario, penggantian volume ke volume dan kalori ke kalori. 

Hasil

Proporsi anak-anak yang mengonsumsi susu khusus untuk anak (Young Child Milk-YCM) adalah yang tertinggi dibandingkan dengan jenis susu lainnya di semua kelompok usia, diikuti oleh susu kental manis dan susu sapi. YCM, juga disebut "Growing-Up Milk" (GUM), dipasarkan sebagai produk yang khusus diformulasikan untuk kebutuhan gizi anak-anak kecil. Konsumen YCM memiliki prevalensi  ketidakcukupan nutrisi lebih rendah dalam zat besi, seng, vitamin A, C, dan D di semua kelompok usia dibandingkan dengan konsumen susu kental manis. Prevalensi  ketidakcukupan nutrisi pada konsumen susu kental manis yaitu Vitamin A (67, 64%), folat (92, 91%), Vitamin D (87, 84%), zat besi (84, 76%), dan seng (76, 76%) pada usia 1-2 tahun dan 3-4 tahun, secara berturut-turut. Penggantian susu kental manis dengan YCM mengurangi prevalensi ketidakcukupan zat gizi mikro, seperti Vitamin A, vitamin D, folat, zat besi, dan seng, yang penting untuk fungsi kekebalan tubuh. YCM mengurangi prevalensi ketidakcukupan zat gizi mikro sebesar 20-40% (Vit A dan folat) dan 40-50% (Vit D dan seng). Penurunan prevalensi ketidakcukupan asupan zat besi sebesar 31% pada usia 1-2 tahun dan 63% pada usia 3-4 tahun. 

Kesimpulan

Prevalensi asupan zat gizi mikro yang tidak memadai tinggi pada anak-anak usia 1-5 tahun di Indonesia. Konsumen YCM memiliki asupan zat gizi yang lebih baik. Penggantian susu kental manis dengan YCM mengurangi prevalensi ketidakcukupan zat gizi mikro. Oleh karena itu, asupan zat gizi dapat ditingkatkan dengan konsumsi YCM pada anak-anak usia 1-5 tahun di Indonesia, disertai dengan edukasi gizi tentang praktik pemberian makanan.

Kata Kunci: konsumsi produk susu, prevalensi ketidakcukupan nutrisi, penggantian susu kental manis, edukasi gizi

 

Sumber: Sunardi D, Wibowo Y, Mak TN and Wang D (2023) Micronutrient intake inadequacies in different types of milk consumers in Indonesian children 1–5 years: dietary modeling with young child milk improved nutrient intakes. Front. Nutr. 10:1169904. doi: 10.3389/fnut.2023.1169904