[ESPGHAN 2023] Dampak Positif Nutrisi Berbasis Makanan Nyata pada Anak dengan Gangguan Pencernaan

9 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Mikrobiota Usus Malnutrisi Nutrisi & Penanganan Penyakit Nutrisi, Kesehatan dan Kebugaran
ESPGHAN 2023

Nutrisi enteral telah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik dalam pendekatan pemberian makanan maupun produk-produknya. Hal ini telah meningkatkan prognosis dan harapan hidup lebih banyak pasien dengan kondisi kronis pediatrik. Peningkatan status gizi tidak hanya meningkatkan kemungkinan bertahan hidup, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pasien. Simposium ini menampilkan Prof. Frederic Gottrand, Prof. Valerie Marchand, dan Dr. Graeme O'Connor, yang membahas secara rinci tentang cara mengentaskan pasien dari nutrisi enteral, bukti terbaru mengenai apakah nutrisi berbasis makanan nyata dapat meningkatkan toleransi terhadap nutrisi enteral pada anak-anak, dan tren terbaru dalam menggunakan formula berbasis makanan nyata dalam berbagai kondisi klinis seperti yang diamati dalam kasus-kasus di Inggris.

Tren baru dalam nutrisi enteral untuk anak-anak dengan gangguan saluran pencernaan

Prof. Frédéric Gottrand
Chairman - Department of Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition, CHU Lille, INSERM 1286, University of Lille, France

Terdapat kemajuan besar dalam nutrisi enteral (NE) dalam beberapa dekade terakhir. Anak-anak dengan penyakit kronis pada masa kanak-kanak sekarang memiliki prognosis yang lebih baik, harapan hidup yang lebih lama, dan dapat menikmati gaya hidup yang lebih normal. Selain susu formula standar, makanan yang dilumatkan juga semakin populer di kalangan orang tua dan pengasuh pasien. Produsen formula enteral pun merespons dengan mengembangkan formula makanan nyata (real food) yang ditoleransi dengan baik dan dapat meningkatkan gejala gangguan pencernaan pasien. Nutrisi enteral jangka panjang kini menjadi pilihan yang layak bagi pasien, tetapi kita juga harus bertanya bagaimana cara pasien dapat berhenti dari nutrisi enteral dan kembali mengonsumsi makanan nyata.


Apakah nutrisi berbasis makanan nyata dapat meningkatkan toleransi pada anak-anak yang mendapatkan nutrisi enteral?

Prof. Valérie Marchand
Pediatric Gastroenterologist, Associate Professor of Pediatrics, Ste-Justine University Health Center, University of Montreal, Quebec, Canada

Terdapat peningkatan permintaan untuk nutrisi enteral berbasis makanan nyata. Orangtua menganggapnya lebih alami, lebih sehat, lebih baik untuk lingkungan, dan lebih ekonomis. Orangtua juga menghargai kembali kendali atas nutrisi anak mereka. Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2015, separuh (50%) dari pasien dewasa yang mendapatkan nutrisi enteral menggunakan makanan yang dilumatkan / blenderized tube feed (BTF). Sebuah kuesioner pada tahun 2017 menemukan bahwa 89,6% pasien anak menggunakan BTF; 83% memiliki BTF untuk >50% asupan makanan, 75% menggunakan makanan rumahan dan 25% menggunakan kombinasi makanan komersial dan rumahan. Formula komersial lebih mudah digunakan saat bepergian, beberapa keluarga menggunakan campuran makanan rumahan di rumah dan formula komersial saat berada di luar rumah.


Tren baru dalam menggunakan formula berbasis makanan nyata dalam berbagai kondisi: pengalaman dari praktik klinis di Inggris

Dr. Graeme O’Connor
Clinical Academic in Paediatric Dietetics, Great Ormond Street Children’s Hospital, London, UK

Ada pergeseran global menuju diet yang lebih sehat, lebih berbasis tanaman - itulah yang diinginkan oleh para orangtua. Industri merespons tren global ini. Sebuah studi retrospektif nasional di Inggris meneliti anak-anak yang beralih ke formula berbasis makanan nyata. Sebagian besar pasien memiliki neuro-disabilitas dan disusui melalui gastrostomi. Dilaporkan terjadi peningkatan 90% gejala gastrointestinal. Sebagai hasil dari temuan tersebut, formula berbasis makanan lebih rutin digunakan di Rumah Sakit Great Ormond Street dalam perawatan intensif dan onkologi. Sebuah penelitian tindak lanjut bertujuan untuk meneliti apa yang terjadi pada tingkat mikrobioma usus untuk meningkatkan toleransi formula berbasis makanan.